Innovation: Part of Profit vs Part of Leadership
Taruhlah kita sekarang sedang memulakan suatu kegiatan dengan berinovasi. Bahasa keren startup zaman now adalah bootstrapping. banyak yang senang dengan ide-ide ini itu, apalagi Internet mudah diakses, dapat informasi mudah, mau ide apa aja bisa.
Jika teman-teman termasuk yang dapat berkah bisa mengakses banyak komunitas yang sedang mulai berinovasi, dalam pendampingan kita akan sering menemukan ini: mengapa permulaannya adalah inovasi?
Dengan adanya 4 hal besar yang dihadapi organisasi sekarang:
perubahan teknologi, globalisasi, hubungan pekerja gaya baru (termasuk media sosial, trend WFH sekarang), dan keberagaman angkatan kerja (termasuk kerja sama antara bangsa menjadi niscaya)
pertanyaan tentang “mengapa inovasi” menjadi suatu hal yang semakin penting.
Inovasi, bisa kita lihat sebagai sumber energi untuk merawat dan membesarkan ide-ide sehingga bisa mempunyai dampak melalui produk atau solusi yang kita buat.
Dari sudut pandang mana kita kita meletakkan inovasi, bisa mempengaruhi dari mana sebuah tim bisa punya sumber energi untuk senantiasa merawat dan mengembangkan inovasi tersebut sampai besar.
Yuk kita lihat 2 dari banyak pendekatan melihat inovasi dalam misi kita …
Inovasi sebagai Bagian dari Profit
Inovasi sebagai bagian dari suatu usaha profit taking dalam suatu organisasi, biasanya dikenal dengan pendekatan Schumpetarian (karena dari Joseph Schumpeter).
Jika kita mau berinovasi dengan misi profit, motifnya antara 2:
meningkatkan demand terhadap produk atau solusi kita, misal dengan digital marketing, pendekatan customer centric sejak awal product development;
ataupun meningkatkan supply, misal dengan menurunkan biaya produk, pendekatan lean untuk mengelola portfolio.
Alat-alat inovasi yang penting buat pendekatan ini contohnya seperti: Lean Portfolio Management, mengembangkan produk dengan Minimum Viable Product.
Inovasi sebagai Bagian dari Leadership
Inovasi sebagai bagian dari leadership, beberapa menyebutnya sebagai Keynesian (dari John Maynard Keynes).
Dalam berinovasi dengan misi seperti ini, inovasi dianggap sebagai “kekuatan luar” yang mempengaruhi suatu kegiatan ekonomi.
Jika titik fokus kita dalam inovasi adalah bagian dari leadership, alat-alat inovasi seperti Stakeholder Mapping, Theory of Change Canvas, adalah hal yang bisa dijadikan bahan.
Tunggu lanjutan seri tulisan pengembangan inovasi dari kami ya, semoga bisa membantu mempertajam misi inovasi teman-teman semuanya …